Indria Kameswari (38) ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Perumahan River Valley, Desa Palasari, Cijeruk, Kabupaten Bogor pada Jumat 1 Agustus 2017 pagi (Foto: Facebook Indria Kameswari) |
Pewarta tribun,Polres Bogor menyatakan pembunuhan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor, Indria Kameswari, didahului oleh cekcok. Namun, tersangka tutup mulut soal penyebab cekcok keduanya.
Sejak Senin, 4 September 2017, beredar sebuah video yang diduga rekaman pertengkaran antara Indria dan tersangka AM.
Video tersebut berdurasi 27 detik. Namun, dalam video tersebut tidak terlihat wajah Indria maupun AM. Keduanya tengah bertengkar di mobil.
Pada rekaman itu, pegawai BNN tersebut diduga mengaku lelah dengan janji-janji suaminya.
"Kagak ada yang buktiin, gue pengen kabur rasanya. Kalau gue enggak ada beberapa hari ini lu jangan nyari gua. Capek otak gua, gua pengen istirahatin otak gua.. Capek otak gua. Sengsaraa aja, dijanjiin melulu," ujar perempuan itu.
Dia juga menagih janji mobil baru dari suaminya. "Mana sekarang mobil mana. Mana mobilnya. Mana mobilnya mana mobilnya sekarang? Lu buktiin aja enggak lu. Yang ini yang itu bacot aja semuanya. Coba mana bacot lu teralisasi, mana bacot lu yang terealisasi. Gak ada satu pun," lanjut dia dengan nada tinggi.
Pada pertengkaran itu, wanita yang diduga Indria tersebut berkali-kali mengucapkan makian.
Sementara pria yang diduga AM, tak melayani amukan si perempuan. "Ya baru kemarin, jangan dipukul- pukul dong," ucap dia.
"Saya cuma mampu berusaha. Saya memberikan nafkah sesuai kemampuan saya," ujar pria diduga AM.
Kepala Kepolisian Resor Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika mengaku belum mengetahui soal video tersebut. Termasuk soal dugaan kedua orang yang di video itu adalah pegawai BNN Indria dan suaminya, AM.
Tak Kooperatif
Penyidik Polres Bogor masih memeriksa pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor, Indria Kameswari, AM. Tersangka yang tak lain adalah suami korban itu masih bungkam terkait sejumlah hal.
"Yang bersangkutan memang amat-amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Menurut dia, AM bungkam soal penyebab cekcoknya dengan korban, termasuk dugaan adanya faktor cemburu sebagai motif pembunuhan pegawai BNN tersebut.
AM, kata dia, juga menutup mulut tentang senjata api yang digunakannya untuk membunuh sang istri. Oleh karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan soal kepemilikan senjata api tersebut, begitu pula soal asal senjata api itu.
"Jadi, ini kan masih kita dalami lagi. Untuk senjata api ini akan masih intensif kita lakukan pencarian," kata Dicky
No comments:
Post a Comment