Pewarta Tribun , Panik ketika polisi datang, dua dari lima orang pelaku pesta narkoba jenis sabu melompat ke jurang di belakang rumah. Satu tewas, sementara satu lagi mengalami patah tangan.
Kematian. Itulah pada akhirnya didapatkan Erik Saputra (43), satu dari lima ‘peserta’ pesta sabu yang berlangsung di Gang Sihopohopo, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan.
Saat digerebek polisi, Erik dan temannya, Romi Simatupang (40), melompat ke jurang. Erik tewas, sementara Romi luka parah.
Informasi dihimpun, penggerebekan itu berlangsung Rabu (26/7) sekira pukul 09.00 WIB. Sontak Erik dan Romi melompat ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter yang berada di belakang rumah tempat mereka melangsungkan pesta sabu tersebut. Diketahui, rumah itu berada di daerah perbukitan.
Diduga kepala Erik membentur dinding rumah warga dan masih hidup di lokasi kejadian. Namun, warga Aek Habil yang merupakan penjual ikan ini meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU FL Tobing Sibolga dengan kondisi kepala berdarah dan luka di beberapa bagian tubuh.
Sementara, Romi yang merupakan warga Jalan Merpati, Kelurahan Aek Manis, yang juga ikut melompat ke jurang, menderita patah tangan dan hingga saat ini masih dirawat di RSU FL Tobing Sibolga.

Setelah mengamankan lokasi kejadian, petugas kepolisian kemudian mengamankan beberapa barang bukti, seperti uang, sabu-sabu, bong, pipet, pisau kecil, botol kecil serta perlengkapan lainnya.
Selanjutnya polisi memasang garis polisi di lokasi pesta sabu itu. Terlihat di lokasi ada gua tempat bersantai, tempat duduk santai terbuat dari semen yang dapat memandang pemukiman Sihopo-hopo.
Sejumlah warga setempat yang diwawancarai mengatakan bahwa sejak pukul 08.00 WIB, beberapa orang yang diduga orang yang menggelar pesta sabu sudah naik menuju lokasi tersebut. Dan, yang terakhir naik ke lokasi tersebut adalah Romi Simatupang.
“Kami lihat juga petugas kepolisian sekitar jam 9 lewat naik ke perbukitan tersebut. Mungkin karena mereka sudah melihat petugas naik, makanya mereka berhamburan menyelamatkan diri tanpa mempertimbangkan lagi keselamatan dengan melompat ke jurang sedalam kurang lebih 20 meter yang berada di belakang rumah,” jelas salah seorang warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Kedua korban yang dibawa petugas kepolisian tiba sekitar pukul 10.40 WIB di RSU FL Tobing Sibolga dan langsung masuk ke IGD. Namun, Erik sudah menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju RSU FL Tobing. Jenazahnya langsung dibawa ke kamar janazah RSU FL Tobing Sibolga menunggu kedatangan keluarganya. Sementara Romi langsung ditangani petugas medis.
Direktur RSU FL Tobing SIbolga melalui Humas Tigor P Tambunan membenarkan bahwa sekitar pukul 10.40 WIB, dua orang pria dibawa petugas kepolisian ke rumah sakit itu.
“Sesuai informasi yang didapat dari petugas, keduanya kecelakaan di Gunung Sihopo-hopo. Satu orang belum sempat ditangani petugas RSU FL Tobing Sibolga, sudah keburu meninggal dunia. Sementara, temannya hingga saat ini masih dirawat. Luka yang diderita patah tangan,” jelas Tigor.
Hampir sekitar 1 jam jenazah Erik Saputra berada di kamar jenazah dan barulah sekitar pukul 11.30 WIB, istri Erik tiba di rumah sakit.
Saat tiba di IGD, istri Erik diarahkan petugas medis ke kamar jenazah. Sontak ia menjerit histeris setelah melihat jenazah suaminya sudah terbujur kaku.
Dalam tangisannya, istri Erik mengatakan bahwa pagi-pagi sekali suaminya pergi dari rumah untuk bekerja tanpa terlebih dahulu sarapan. Dan, dia tidak menduga ternyata suaminya sudah meninggal.
“Ndak mungkin laki ambo baitu. Inyo baik bana samo kami (tidak mungkin suami saya begitu, dia sangat baik pada kami),” jeritnya sambil terisak.
Dalam tangisnya, dia juga mengatakan bahwa mereka miliki dua orang anak yang masih kecil.
“Gimanalah kami, Bang,” jeritnya lagi.
“Pantasan orang tu tadi indak mangecek sama ambo (pantasan orang-orang di lingkungan tadi tidak bicara dengan saya),” jeritnya dengan suara keras.
Tak lama, anak sulung korban juga tiba di kamar jenazah. Anak laki-laki ini seolah tidak terima dengan kematian ayahnya.
“Kami tak terima,” jeritnya sambil memukul pintu kamar jenazah.
Dan, selang beberapa lama, Waka Polres Sibolga, Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumory bersama aparat pemerintah, seperti Lurah Aek Manis, Lurah Aek Habil dan Camat Sibolga Selatan tiba di kamar jenazah. Bahkan, Jamil langsung turun tangan serta memandikan jenazah Erik untuk dibawa ke kediamannya di Kelurahan Aek Habil.
Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Huta Julu dalam konferensi persnya di Mapolres Sibolga sambil menunjukkan barang bukti yang disita, didampingi Kapolsek Sibolga Selatan AKP Sutedja Atmaja dan Kasubag Humas Polres Sibolga Iptu R Sormin mengatakan bahwa Polres Sibolga melalui Polsek Siboga Selatan menerima informasi dari masyarakat sekitar pukul 09.00 WIB bahwa di Perbukitan Sihopo-hopo ada pesta narkoba.
“Petugas langsung menuju lokasi yang disebutkan. Dari bawah ke atas, yang kebetulan memang daerah perbukitan, siapa-siapa yang naik ke atas tentunya dapat dilihat dari atas, yang jumlahnya sekitar 4 hingga 5 orang. Melihat petugas naik ke atas bukit, mereka melarikan diri. Dikarenakan panik, yang dua orang terjun ke bawah yang dalamnya kurang lebih 15 hingga 20 meter. Dan, memang di belakang rumah penduduk itu adalah tebing. Dua orang lagi berhasil kita amankan dari lokasi,” jelas Benny.
Menurut Benny, 2 orang yang terjun tersebut dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis. Sesampainya di rumah sakit, ternyata 1 orang dinyatakan meninggal dunia. Memang dari hasil visum sementara karena diakibatkan jatuh atau benturan, yang satu orang lagi kondisinya patah tangan kirinya.
“Dari dua orang yang jatuh itu, petugas bersama masyarakat mendapatkan di saku para pelaku, termasuk korban, 11 paket sabu-sabu yang dapat kita lihat bersama di depan ini. Kemudian, 4 paket masih tertinggal di lokasi tempat mereka melakukan pesta narkoba. Yang 1 paket lagi ada di atas, di rute jalan yang mereka tempuh untuk sampai ke lokasi pesta narkoba,” papar kapolres.
Masih kata perwira dengan pangkat dua melati emas di pundaknya ini, di indentifikasi dinyatakan bahwa salah satu dari kelima pelaku adalah residivis (sudah pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang serupa).
“Kelima tersangka adalah warga Kota Sibolga dan korban yang meninggal dunia adalah TO (target operasi) lama. Kesebelas paket tersebut ditemukan di badannya. Begitu ES (Erik) jatuh, petugas yang ada di bawah bersama warga menemukan dia masih dalam kondisi hidup. Bersama dengan warga kita bawa langsung ke RSU FL Tobing untuk dilakukan perawatan. Sesampainya di rumah sakit, satu orang meninggal dunia,” jelasnya lagi.
Dari keterangan petugas di lapangan dan saksi-saksi dari masyarakat, tidak ada kontak senjata dan kontak fisik dengan para pelaku. Sedangkan dua pelaku yang diamankan adalah JS (35), pekerjaan supir ikan, warga Jalan SM Raja Gang Sihopo-hopo, HH (31), pekerjaan nelayan, warga Jalan Merpati No21 serta tersangka lainnya yang saat ini masih di rumah sakit yang menderita patah tangan, yakni R (40), pekerjaan jaga malam di pajak ikan, warga Jalan Merpati, Kelurahan Aek Manis. Sementara seorang pelaku lainnya berhasil melarikan diri
No comments:
Post a Comment